"Jika umurmu tak sepanjang umur dunia, maka sambunglah dengan tulisan" Pramoedya Ananta Toer
Perkataan Pramoedya Ananta Toer diatas sangat
pas sekali dan bisa mempertegas kita, bahwa menulis itu penting dan perlu.
Dianggap penting karena menulis, lebih-lebih di zaman sekarang, bisa menjadi
media efektif untuk menyampaikan gagasan-gagasan kita yang bermanfaat. Dianggap
perlu, karena aktivitas menulis menuntut kita untuk belajar, membaca,
bereksplorasi diri, meneliti, dan terus mengembangkan kualitas diri. Sehingga
tidak terlalu berlebihan jika dikatakan bahwa hanya orang yang berwawasan
luaslah yang bisa menulis dengan baik. Karena sebuah tulisan yang baik tidak
akan lahir dari orang yang tak memiliki pengetahuan yang baik pula.
Al-Ghazali
juga pernah mengatakan bahwa, jika kau bukan anak raja dan juga bukan anak
ulama besar, maka menulislah. Jadi meskipun kita bukan anak orang yang di
masyarakat yang memiliki status sosial tinggi, maka dengan menulis bisa menjadi
dan bahkan mendapatkan apa yang diperoleh orang yang mulia tersebut. Raja
dihormat karena keadilannya, ulama dihormat karena kealimannya, dan penulis
dihormat karena karyanya.
Beruntunglah
orang-orang yang mau menulis. Beruntung karena mereka mau merekam detik-detik
kehidupannya. Mereka tidak membiarkan pemikiran yang dihadiahkan oleh Tuhan
hilang begitu saja. Mereka mencatatnya, menuliskannya dan membagikannya
sehingga bisa menjadi bermakna bagi orang lain. Karena sudah sejatinya setiap
manusia adalah yang bermanfaaat bagi orang lain. Menulislah karena jasad ini
akan mati sedangkan tulisan akan tetap abadi. Abadi untuk mengispirasi.
Namun,
tak bisa dipungkiri kebiasaan menulis akan timbul jika diawali dengan kebiasaan
membaca. Dari membaca buku kita menyerap ilmu yang dituliskan oleh para ulama
di masa lalu. Dari membaca buku kita menyerap banyak pengalaman hidup yang
dikumpulkan dan dituliskan oleh para penulis. Dari membaca buku kita akan
mendapat banyak informasi mengenai fenomena sains yang selama ini belum kita
tahu dan layak untuk kita pelajari.
Sementara
Ibnu Al-Jahm mengungkapkan, “Jika kantuk datang menyerang sebelum waktumu
tidur, maka saya akan mengambil air salah satu dari buku-buku hikmah. Dengan
buku itu saya merasakan adanya gelora untuk mendapatkan nilai-nilai dan adanya
kecintaan terhadap perbuatan-perbuatan baik yang menyeruak ketika saya
mendapatkan sesuatu yang menarik.
Dr.
Aidh Al-Qarny dalam buku fenomenalnya, Laa
Tahzan, pernah mengungkapkan, paling tidak membaca buku akan mendapatkan
manfaat sebagai berikut: menghilangkan kecemasan dan kegundahan, mengembangkan
keluwesan dan kefasihan dan bertututur kata, membantu mengembangkan pemikiran
dan menjernihkan cara berpikir. Tak hanya menasihatkan, Dr. Aidh Al-Qarny telah
mengamalkan ini dengan serius. Aktivitas Al-Qarny boleh dibilang tidak jauh
dari kegiatan membaca dan menulis. Bahkan, ketika masih mendekam dalam penjara,
dua aktivitas inilah yang membuatnya sibuk. Ketika ditanya bagaimana beliau
mengisi waktu luang, beliau menjawab, “Tiap sore saya selalu menyiapkan waktu
untuk keluarga selama 2-3 jam. Tiap Jumat saya libur total, kecuali kegiatan
dakwah, Di luar itu, pagi saya membaca di perpustakaan. Usai shalat Zuhur saya
menulis 4-5 halaman. Habis Maghrib biasanya saya berdakwah”.
Ada
sebuah penelitian yang cukup menarik sebagaimana yang pernah disajikan dengan
bagus oleh Dailymail. Penelitian ini dilakukan oleh peneliti di University of
Glasglow. Dalam studi tersebut para peneliti mengamati 200 pasien yang di
diagnosa depresi. Setengah dari mereka mengonsumsi obat anti depresi dan
beberapa diberikan buku motivasi. Setelah menjalani terapi dengan membaca buku
motivasi selama empat bulan, peneliti menyebutkan bahwa pasien yang mengalami
depresi tersebut mengalami penurunan tingkat depresi dan memiliki suasana hati
yang semakin membaik. Tidak hanya itu, tim peneliti bahkan menyebutkan bahwa
membaca buku motivasi juga bisa mencegah rasa depresi datang kembali.
Selama membaca dan menulis!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pembaca yang cerdas adalah pembaca yang kritis.
Silahkan komen ya demi kemajuan blog ini...