Cinta abadi tidak kenal hari, bulan atau tempat. Namun cinta abadi yang dilandasi oleh iman akan abadi hingga hari akhir nanti.
Sesaat lagi kawula
muda di berbagai belahan dunia akan dibuat gaduh dengan isu “hari cinta”.
Banyak dari pemuda dan pemudi muslim yang turut hanyut dalam perayaan hari
cinta ini.
Saudaraku, Bila anda
amati perilaku mereka pada hari ini, niscaya anda temukan banyak keanehan.
Mitos “cinta” yang diekspresikan dengan sekuntum bunga dan sepotong coklat.
Kaum hawa jadi lupa daratan bila telah mendapat sekuntum bunga mawar dan
akhirnya pasrah bila telah mendapatkan sepotong coklat. Padahal anda tahu,
berapalah harga sekuntum bunga dan sepotong coklat? Harga diri dan kesucian
diri diserahkan begitu saja hanya karena bunga atau sepotong coklat yang
dibubuhi dengan janji- janji gombal.
Anda tidak percaya,
silahkan buktikan dengan anda menuntut untuk segera menikah pada malam itu
juga. Anda pasti tahu bahwa tidak ada obat cinta paling manjur selain
pernaikahan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda “Tidak ada
penawar yg lebih manjur bagi dua insan yg saling mencintai dibanding
pernikahan“. (HR. Ibnu Majah, Al Hakim, Al Bazzar, Hasan)
Atau pintalah pemuda yang
konon pangeran anda untuk membayangkan wajah anda yang telah kriput atau
mungkin cacat karena suatu kecelakaan atau penyakit. Mungkinkah dia kuasa
melakukannya?
Atau sebaliknya coba
anda membayangkan wajah pemuda pujaan hati anda yang telah ompong atau cacat
karena suatu kecelakaan atau penyakit. Masihkah cinta anda seperti sedia kala?
Atau mungkinkah anda masih siap untuk meneruskan hubungan cinta dengannya?
Atau mungkin bayangkan
lelaki lain yang lebih tampan dan lebih berduit yang datang melamar anda,
akankah anda masih mencintainya, padahal dia telah jatuh miskin, berpakaian
seperti gembel, dan hidup dipinggir kali?
Renungkan baik baik
saudara-saudariku, janganlah engkau korbankan kehormatan dirimu hanya demi
janji-janji gombal dan isu-isu menyesatkan. Bila anda cinta kepadanya karena
penampilannya, maka tidak lama lagi akan luntur bersama pudarnya penampilan.
Bila cinta karena harta kekayaan maka akan dengan mudah dibeli oleh orang lain
dengan penawaran yang lebih mahal. Bila cinta karena jabatan, maka tidak lama
lagi akan luntur bersama habisnya masa jabatannya.
Cinta sejati tidak
kenal penampilan atau jabatan atau harta kekayaan. Hanya ada satu alasan cinta
abadi yang suci, yaitu karena iman dan akhlak yang mulia. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda “Biasanya wanita dinikahi karena satu dari empat
alasan berikut: hartanya, kedudukan sosialnya, kecantikannya dan agamanya, maka
pilihlah wanita yang beragama bagus, niscaya engkau beruntung” (Muttafaqun
‘Alaih)
Cinta abadi tidak
kenal hari, bulan atau tempat. Namun cinta abadi yang dilandasi oleh iman akan
abadi hingga hari akhir nanti. Allah Ta’ala berfirman (artinya) “Orang yang
saling mencintai pada hari itu( hari qiyamat) akan saling memusuhi kecuali
orang-orang yg cintanya karena alasan takwa” (QS. Az Zukhruf: 67)
Penulis: Ustadz DR.
Muhammad Arifin Baderi, Lc., MA.
Artikel Muslim.Or.Id (dengan
sedikit perubahan oleh redaksi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pembaca yang cerdas adalah pembaca yang kritis.
Silahkan komen ya demi kemajuan blog ini...