Pages

Rabu, 21 Januari 2015

Ya Allah, Siapa Jodohku?



Judul Buku       : Ya Allah, Siapa Jodohku
Penulis               : Ahmad Rifa’i Rifan
Penerbit             : Quanta
Cetakan             : Maret 2013
Tebal                  : 216 Halaman

©        Jodoh itu dinanti atau dicari, sih?
Bukankah jodoh, rezeki dan kematian kita sudah ditetapkan oleh Tuhan? Lantas, apakah kita masih perlu untuk berusaha mencari jodoh kita? Atau kita diminta untuk menunggu hingga jodoh kita datang? Jodoh itu memang Allah yang menentukan, tapi untuk mendapatkannya, bukan berarti kita hanya diam menanti, namun harus memperbanyak ikhtiar dengan senantiasa diiringi doa. "Rabbi laa tadzarnii fardan. Tuhanku, jangan biarkan aku sendiri". Saat semua orang bertanya, "Apa yang kau cintai darinya?" Dengan tersenyum kau menjawab, "Aku tak tahu. Yang ku tahu, hadirnya adalah bahagiaku. Yang ku tahu hadirku adalah bahagianya. Yang ku tahu, hadirnya telah membuatku dekat dengan Tuhanku". Yakinlah, itu jodohmu. Indah bukan?
©        Cieeee, jomblo ya…?
Sedang jomblo? Tak usah galau, bisa jadi Allah hendak memuliakan kita. Mungkin Allah ingin agar cinta kita selalu suci sampai saat kita siap untuk menghalalkannya. "Jika ada orang yang bilang sangat mencintaimu padahal ia suka meninggalkan shalat, tak pernah baca Al-Quran, puasa ramadhan jarang, segera tinggalkan dia. Tuhannya yang setiap hari mengaruniakan rezeki berlimpah saja tak ia cinta, apalagi dirimu". Tak sulit berbusa-busa bilang cinta. Tak susah berjuta-juta bilang sayang. Cinta dan sayang itu harus dibuktikan dengan aksi yang nyata. Mari ungkapkan seperti apa kekasih halal yang kita idamkan. Sebutkan secara detail pada Allah segala kriteria baik yang kita harapkan hadir dalam diri jodoh kita kelak. Ketika kita mengharap dipertemukan dengan jodoh yang mulia, berusahalah mulai sekarang untuk memuliakan diri. Karena inilah janji Allah. “Orang baik akan dipertemukan dengan orang baik. Muhammad-kan dirimu, agar Allah meng-Khadijahkan jodohmu. Fathimahkan dirimu, agar Allah meng-Alikan kekasihmu.”
©        Jatuh cinta? Ups…
Ketika kita telah jatuh cinta pada seseorang, tak ada cara yang lebih agung selain bermunajat pada-Nya, kemudian memanjatkan doa, "Tuhan, jika dia orang yang baik bagi kebaikan agamaku, duniaku, dan akhiratku, tolong segera pertemukan kami dalam bingkai yang halal. Tapi jika dia orang malah meruntuhkan agamaku, melemahkan duniaku, dan menyengsarakan akhiratku, tolong jauhkan hamba darinya dengan cara-Mu." Kawan, jangan hanya mementingkan ego. Anak kita kelak lebih berhak mendapat pendidikan dari seorang ibu yang terbaik, bukan yang tercantik. Anak kita lebih berhak mendapat pengajaran dari ayah yang indah akhlaknya, bukan yang sekadar berlimpah hartanya. Sesungguhnya kekasih terbaik adalah orang yang membuat kita semakin bersemangat mendekat Allah dan membuat kita semakin takut bermaksiat pada-Nya. "Jangan kau kira cinta datang dari keakraban dan pendekatan yang tekun. Cinta adalah putra dari kecocokan jiwa. Dan jikalau itu tiada, cinta takkan pernah tercipta dalam hitungan tahun, bahkan millenia" (Kahlil Gibran)
Resensor By Laila Sofiyana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pembaca yang cerdas adalah pembaca yang kritis.
Silahkan komen ya demi kemajuan blog ini...

 

Blogger news

Blogroll

About