Judul Buku : Ya Allah, Siapa Jodohku
Penulis : Ahmad Rifa’i Rifan
Penerbit : Quanta
Cetakan : Maret 2013
Tebal : 216 Halaman
© Jodoh itu dinanti atau dicari, sih?
Bukankah jodoh, rezeki dan kematian
kita sudah ditetapkan oleh Tuhan? Lantas, apakah kita masih perlu untuk
berusaha mencari jodoh kita? Atau kita diminta untuk menunggu hingga jodoh kita
datang? Jodoh itu memang Allah yang menentukan, tapi untuk mendapatkannya, bukan
berarti kita hanya diam menanti, namun harus memperbanyak ikhtiar dengan
senantiasa diiringi doa. "Rabbi laa tadzarnii fardan. Tuhanku,
jangan biarkan aku sendiri". Saat semua
orang bertanya, "Apa yang kau cintai darinya?" Dengan tersenyum kau menjawab,
"Aku tak tahu. Yang ku tahu, hadirnya adalah bahagiaku. Yang ku tahu
hadirku adalah bahagianya. Yang ku tahu, hadirnya telah membuatku dekat dengan
Tuhanku". Yakinlah, itu jodohmu.
Indah bukan?
©
Cieeee, jomblo ya…?
Sedang jomblo? Tak usah galau, bisa
jadi Allah hendak memuliakan kita. Mungkin Allah ingin agar cinta kita selalu
suci sampai saat kita siap untuk menghalalkannya. "Jika ada orang yang
bilang sangat mencintaimu padahal ia suka meninggalkan shalat, tak pernah baca
Al-Quran, puasa ramadhan jarang, segera tinggalkan dia. Tuhannya yang setiap
hari mengaruniakan rezeki berlimpah saja tak ia cinta, apalagi dirimu". Tak
sulit berbusa-busa bilang cinta. Tak susah berjuta-juta bilang sayang. Cinta
dan sayang itu harus dibuktikan dengan aksi yang nyata. Mari ungkapkan seperti
apa kekasih halal yang kita idamkan. Sebutkan secara detail pada Allah segala
kriteria baik yang kita harapkan hadir dalam diri jodoh kita kelak. Ketika kita mengharap dipertemukan dengan jodoh yang
mulia, berusahalah mulai sekarang untuk memuliakan diri. Karena
inilah janji Allah. “Orang baik akan dipertemukan dengan orang
baik. Muhammad-kan dirimu, agar Allah meng-Khadijahkan jodohmu. Fathimahkan
dirimu, agar Allah meng-Alikan kekasihmu.”
©
Jatuh cinta? Ups…
Ketika kita telah jatuh cinta pada seseorang, tak ada cara
yang lebih agung selain bermunajat pada-Nya, kemudian memanjatkan doa,
"Tuhan, jika dia orang yang baik bagi kebaikan agamaku, duniaku, dan
akhiratku, tolong segera pertemukan kami dalam bingkai yang halal. Tapi jika
dia orang malah meruntuhkan agamaku, melemahkan duniaku, dan menyengsarakan
akhiratku, tolong jauhkan hamba darinya dengan cara-Mu." Kawan, jangan
hanya mementingkan ego. Anak kita kelak lebih berhak mendapat pendidikan dari
seorang ibu yang terbaik, bukan yang tercantik. Anak kita lebih berhak mendapat
pengajaran dari ayah yang indah akhlaknya, bukan yang sekadar berlimpah
hartanya. Sesungguhnya kekasih terbaik adalah orang yang membuat kita semakin
bersemangat mendekat Allah dan membuat kita semakin takut bermaksiat pada-Nya. "Jangan kau kira
cinta datang dari keakraban dan pendekatan yang tekun. Cinta adalah putra dari
kecocokan jiwa. Dan jikalau itu tiada, cinta takkan pernah tercipta dalam
hitungan tahun, bahkan millenia" (Kahlil Gibran)
Resensor By Laila Sofiyana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pembaca yang cerdas adalah pembaca yang kritis.
Silahkan komen ya demi kemajuan blog ini...