Pages

Minggu, 16 Agustus 2009

Keutamaan Berpuasa


Dari Abu Hurairah r.a. berkata, bahwa Rasulullah Saw. barsabda, Allah Swt. berfirman, “Setiap amal anak Adam adalah miliknya kecuali puasa. Puasa itu adalah milik-Ku, dan Akulah yang akan memberi pahalanya. Puasa adalah perisai. Jika telah tiba hari berpuasa,
maka janganlah berkata-kata keji, atau berteriak-teriak. Jika seseorang memaki (diantara kamu yang berpuasa) atau memusuhinya, hendaknya ia berkata, “Sesungguhnya saya sedang berpuasa.” Demi Dzat Yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak wangi misik. Orang puasa mendapatkan dua kesenangan, kesenangan ketika berbuka dan kesenangan ketika berjumpa Allah (hari kiamat) karena puasanya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Selain itu, puasa mempunyai keutamaan-keutamaan yang sangat agung, yang dapat menjadi dorongan bagi kita untuk lebih semangat dalam beribadah, diantaranya;

1. Puasa Sebagai Perisai
Puasa adalah perisai yang akan menjaga dari perbuatan maksiat ketika di dunia, dan akan menjauhkan diri kita dari neraka di akhirat kelak. Sebagaimana sabda Nabi Saw: “Puasa adalah perisai (yang akan menjaga diri) dari api neraka sebagaimana perisai kalian (yang dapat menjaga serangan musuh) dalam peperangan.” (HR Ahmad).

2. Disempurnakan Pahalanya
Al-Qurtubi menyatakan, bahwa setiap amal yang dilakukan oleh manusia, sangat mungkin masuk dalam perbuatan riya/pamer. Tapi, puasa jauh dari perbuatan riya’. Ibnul Jauzi juga menyatakan, setiap ibadah akan tampak ketika dilakukan, dan sedikit untuk dapat selamat dari riya, berbeda halnya dengan puasa. Fathul Baari: 4/107.

3. Mendapat Dua Kesenangan
Al-Qurtubi bependapat, bahwa maksud “Dua kesenanganan” adalah, ia akan segera merasakan nikmatnya berbuka, ketika telah usai. Sebagian ulama berpendapat, bahwa arti kesenangan tersebut, karena ia dapat menyempurnakan ibadah puasanya dengan pertolongan dan rahmat Allah Swt. Dan kesenangan kedua, bahwa ia akan mendapatkan pahala yang sempurna di sisi Allah Swt di akhirat kelak. (Fathul Baari: 4/118).

4.Bau Mulut Lebih Harum
Kemudian Rasulullah Saw menjelaskan bahwa bau mulut orang yang sedang berpuasa lebih harum dari minyak wangi pada hari kiamat nanti. Hal ini menunjukkan, bahwa orang yang sedang berpuasa akan mengalami perubahan pada bau mulutnya. Menjadi kurang sedap. Dan ini sangat mengganggu dirinya dan juga orang lain.

Rasulullah menjelaskan, bahwa hal itu tidaklah mengapa, bahkan mulutnya akan menjadi harum di sisi Allah. Sehingga usaha untuk menghilangkan bau tersebut dengan gosok gigi setelah tergelincirnya matahari hukumnya makruh. Ini adalah pendapat Imam Syafi’i.

5. Mengantarkan Ke Surga
Sebagaimana penjelasan diatas, bahwa puasa dapat mengendalikan diri dari berbuat maksiat, dan menjauhkan diri dari neraka di akhirat nanti. Maka dengan demikian, ia telah melangkah mendekat ke tempat surga. Umamah ra, bertanya kepada Rasulullah Saw, ya Rasulullah, tunjukkan kepadaku, suatu amalan kebajikan yang dapat memasukkan aku ke surga. Rasulullah Saw menjawab: “Berpuasalah, (karena puasa itu akan mendapatkan pahala) yang tiada bandingnya.” (HR Nasa’i 4/165, dan sanadnya sahih).

6. Puasa Dan Quran Memberi Syafaat
Dari Abdullah bin Umar, Nabi Muhammad Saw bersabda, “Puasa dan al-Quran akan memberi syafaat kepada seorang hamba pada hari kiamat. Puasa berkata, ‘Ya Allah, saya telah menghalanginya dari makanan dan syahwatnya, maka berilah aku hak syafaat untuknya”. Al-Quran juga berkata, ‘Ya Allah, aku telah menghalanginya dari tidur di waktu malam, maka berikan padaku syafaat untuknya.” Lalu keduanya diizinkan untuk memberi syafaat.” (HR Ahmad 6626; Hakim 1/554).

7. Puasa Sebagai Kafarat
Termasuk keutamaan puasa, Allah menjadikannya sebagai kafarat (penebus dosa), bagi yang berihram ketika haji. Yaitu, ketika ia mencukur rambut karena adanya alasan, seperti sakit, atau gangguan di kepalanya. Sementara ia tidak mampu untuk menyembelih korban. Begitu halnya, saat membunuh hewan buruan ketika berihram.

8. Mendapat ar-Rayyan
Dari Sahl bin Saad r.a, dari Rasulullah Saw. beliau bersabda: “Sesungguhnya di dalam surga ada pintu yang bernama ar-Rayyan (pintu kesegaran), dimana nanti di hari kiamat orang-orang yang berpuasa akan masuk lewat pintu itu, dan tiada seorang pun yang dapat masuk lewat pintu itu selain mereka. Dan penjaga pintu berkata: “Mana orang-orang yang berpuasa?” kemudian mereka pun berdiri, tiada seorang pun selain mereka yang boleh masuk lewat pintu itu. Apabila mereka telah masuk pintu itu maka ditutuplah pintu itu. Maka dari itu tiada seorang pun yang dapat masuk pintu itu selain orang-orang yang berpuasa.” (HR Bukhari dan Muslim)

2 komentar:

Pembaca yang cerdas adalah pembaca yang kritis.
Silahkan komen ya demi kemajuan blog ini...

 

Blogger news

Blogroll

About